Header AD

PERSELINGKUHAN LINDA DAN SECURITY

PERSELINGKUHAN LINDA DAN SECURITY




Linda istriku nampak tanpa ragu saat menerima Baim. Sebagai satpam kantorku memang Baim kerap aku suruh ke rumah apabila ada hal-hal yang biasanya terlupa tak terbawa ke kantor. Semula aku sama sekali tidak curiga. Perjalanan dari kantor ke rumah bolak-balik kondisi normal paling memakan waktu 2jam. Atau pada saat jam-jam macet paling 3jam.

Namun tidak jarang Baim menghabiskan waktu seharian untuk sekedar mengambil dokumen atau surat-surat yang kuperlukan.

Alasannya, “Ibu mesti mencari-cari dulu di laci atau lemari bapak”. 

Padahal semua dokumen dan surat-suratku berada jelas di atas meja kerjaku. Yaa, sudah.. Mungkin Baim menggunakan kesempatan tugas luar untuk main-main dulu di tempat lain.

Pada suatu kesempatan aku kembali menyuruh Baim untuk ke rumah. Satu bundle surat-surat dia atas meja kerjaku kuperlukan untuk memenuhi permintaan relasi bisnisku. Sangat penting. Aku pesan Baim agar terus balik ke kantor. Jangan pakai main-main ke tempat lain dulu.

Sesudah saya kasih uang transport secukupnya dia langsung berangkat. Sesuai janjiku pada relasi aku akan ketemu nanti pada jam makan siang. Aku perhitungkan sekitar 2 atau 3 jam lagi tepat pada jam makan siang aku sudah menerima bundle surat itu dari Baim.

30 menit sesudah keberangkatannya relasiku menelpon minta agar pertemuan makan siangnya di ajukan jam 11 siang itu, karena transaksi bisnis yang akan dilakukannya akan berlangsung lebih awal dari jadwal, sehingga semuanya mesti diajukan waktunya. Waahh.. Aku agak panik.

Akhirnya kuputuskan aku untuk mengambil sendiri surat-surat itu. Dengan mobilku aku pulang mendahului Baim. Rupanya kejadian inilah yang membuat aku jadi mengetahui adanya hubungan yang tidak selayaknya antara Baim dan istriku.

Saat aku memarkir mobil di seberang rumahku ternyata Baim telah sampai mendahului aku. Aku melihat sepatunya yang dia lepas berada depan di pintu. Sementara itu pintunya tertutup. Aku berpikir mungkin istriku sedang mencari surat-surat yang kuperlukan itu.

Namun tiba-tiba saja aku seakan mendapat firasat. Kenapa pintunya mesti ditutup? Dan aku langsung ingat akan Dik Linda istriku yang cantik dan sekaligus Baim petugas Satpamku yang boleh dibilang seorang lelaki yang tegap dan pasti menarik bagi libido para perempuan.

Apakah firasatku ini benar?? Akhirnya kuputuskan untuk tidak langsung membuka pintu masuk. Aku akan sedikit berputar dan hati-hati melongok dari jendela ruang kerjaku. Haahh.. Kulihat ternyata Baim nampak menunggu sesuatu sambil duduk bengong di kursiku. Tak lama kemudian dari balik pintu muncul Dik Linda membawa secangkir teh.

Nampak wajah-wajah mereka demikian cerah dan.. Kenapa sikap antara keduanya demikian nampak akrab?
Aku seperti tersambar petir melihat kejadian selanjutnya. Begitu Dik Linda menaruh cangkir tehnya ke meja tangan Baim langsung bergerak menyambut pinggulnya dan tanpa ragu Dik Linda duduk di pangkuannya.

Bahkan lebih jauh lagi, Dik Linda langsung merangkul pundak Baim dan kini mereka saling berciuman dan berpagut. Demikian nikmat pagutan mereka. Dik Linda yang posisi wajahnya di atas memutar-mutarkan wajahnya pada wajah Baim di bawahnya yang juga mengimbangi dengan memutar-mutar pula. Mereka pasti sedang melepas lidah dan ludahnya untuk saling menerima dan memberi. Berkali-kali kudengar suara kecupan saat bibir-bibir mereka lepas sesaat.

Kemudian nampak tangan istriku bergerak melepasi kancing kemeja Baim. Demikian pula tangan Baim melepasi kancing blus Dik Linda. Kini tubuh Baim nampak setengah terbuka dan blus Dik Linda telah lepas jatuh ke lantai. Baim langsung nyungsep ke ketiak Dik Linda yang masih berkutang. Dia menciumi lembah ketiak istriku.

Kusaksikan bagaimana Dik Linda menggeliat-geliat di atas pangkuan Baim menerima nikmatnya kecupan dan jilatan bibir dan lidah Baim. Merasa tak ada orang lain, tanpa ragu Dik Linda mendesah dan merintih menahan derita nikmat yang sedang melandanya.

Kemudian pada gilirannya kini Dik Linda turun dari pangkuan Baim. Dia sibak kemeja yang telah lepas kancingnya. Dia tengelamkan wajahnya ke dada Baim yang nampak sangat macho dengan otot-ototnya yang terawat bagus. Dan kini Baimlah yang melenguh dan mendesah. Dia raih dan elus-elus kepala Dik Linda yang semakin liar dengan mengemot-emot pentil susu di dada Baim.

Aneh, bahwa aku tidak bertindak apa-apa untuk menghentikan tingkah Dik Linda dan Baim yang tidak selayaknya ini. Dik Linda jelas telah melakukan selingkuh dengan lelaki lain. Sementara Baim telah merusak pagar rumah tangga boss-nya yang adalah aku selaku pimpinannya di kantor.
Dan yang lebih aneh lagi adalah aku.

Kenapa diriku ini? Kini justru aku ingin menyaksikan ulah Dik Linda dan Baim jangan sampai terganggu. Aku ingin menyaksikan bagaimana wajah Dik Linda yang istriku ini menerima gelinjang syahwat birahi dari lelaki lain. Aku ingin menyaksikan saat-sat nanti Dik Linda dilanda orgasmenya. Aku ingin mendengarkan desahnya, atau racaunya, atau rintihannya.

Aku ingin menyaksikan gelinjang tubuhnya saat menerima tusukkan erotis dari lelaki lain. Saat dia mesti bergoyang-goyang mengimbangi ayunan pompaan kontol lelaki lain pada lubang kemaluannya.
Aku juga ingin menyaksikan bagaimana Baim yang bukan suaminya ini memberi dan menerima ritual nikmat untuk dan dari Dik Linda istriku. Bagaimana sebagaimana yang sedang kusaksikan menerima jilatan dan sedotan bibir cantik Dik Linda pada pentil susunya.

Aku juga ingin menyaksikan saat-saat kontolnya melepaskan spermanya pada kemaluan istriku. Pasti dekapan dan cakaran kuku istriku akan membekas dan melukai daging dan kulitnya yang kekar berotit itu.

Sementara itu ciuman istriku merambah turun ke perut Baim. Dengan menengadahkan wajahnya terdengar desis dan lenguh nikmat Baim menerima perlakuan Dik Linda ini. Dia kembali mengelusi dan sedikit mencabik rambut Dik Linda pertanada limpahan nikmat syahwat yang tak tertahankan. Tangannya juga nampak sedikit menekan. Rupanya Baim ingin istriku terus turun untuk menciumi bagian lebih bawah lagi.

Nampaknya istriku tak asing dengan apa yang diinginkan Baim. Jari tangannya yang meraih celana Baim, menarik resluitingnya dan merosotkan lepas ke bawah. Celana itu merosot hingga terlipat di betisnya.

Dalam gairah dan pesona nafsu birahinya Dik Linda kini menghadapi selangkangan berkancut atau celana dalam berwarna coklat. Yang nampak adalah bayangan batang gede melintang dari kanan ke kiri. Bayangan itu menggunung yang menggambarkan betapa kemaluan Baim memang luar biasa gede dan panjangnya. Mungkin inilah yang membuat istriku demikian bergairah menghadapi Baim Satpan kantorku itu.

Tap perlu lagi diminta, Dik Linda meneruskan jilatan dan kenyotannya turun ke tepian celana dalam Baim. Bulu-bulu yang mengawali wilayah yang paling menggairahkan istriku nampak terserak di batas tepian celana dalam itu.

Adegan berikutnya menampakkan kerakusan seorang perempuan selingkuh yang dengan liarnya membetot celana dalam lelaki yang bukan suaminya. Dengan gigitannya Dik Linda menarik lepas celana dalam Baim dari selangkangannya. Dia terus menggigit, sementara Baim mengikuti tarikan gigi Dik Linda. Diangkatnya kakinya kanan kemudian kiri hingga celana dalamnya bisa terlepas benar. Sebelum melemparnya ke lantai rupanya obsesi Dik Linda ingin terwujudkan pula.

Diciuminya celana dalam itu, bahkan seakan dibekapkannya ke hidungnya sambil menarik nafas panjangnya.

Begitu terbebas dari kekangan celana dalamnya nampak kontol Baim langsung mencuat gagah. Bonggol kepalanya berkilat-kilat menahan tekanan darah yang memenuhinya. Lubang kencingnya nampak mekar menantang. Batangnya segede pentungan Satpam Baim yang tak pernah ketinggalan.

Urat-urat kasar melingkar-lingkar mengitari batangan panjang itu. Tangan Dik Linda langsung meraih dan menggenggamnya. Matanya demikian birahi menyaksikan penuh pesona kontol Baim di tangannya itu. Mukanya mendekat dengan hidungnya terlebih dahulu yang mengendusi.

Tangan Baim langsung meraih kembali rambut Dik Linda,
“Isep Bu.. Jilati ya Buu.. Uucchh..” Baim menyambut bibir Dik Linda yang siap menelan bonggol kontolnya.

Namun itu belum dilakukan Dik Linda. Dia mulai dengan mencium kemudian mengangkat pepetkan ke perut Baim. Lidah dan bibirnya menjuilati dan mencium batangan berurat akar itu. Kepala Dik Linda nampak menggoyang untuk menangkap sudut-sudut tepat pada bantangan itu. Kemudian jilatannya melata hingga bijih pelir. Mulutnya mencakup biji itu dan mengulum-ulumnya. Seperti orang meriang terdengar suara rintih Baim bergetar dan berkesinambungan.

Aku tak lagi sanggup hanya menyaksikan. Aku juga membuka kancing celanaku dan kukeluarkan kemaluanku. Aku melakukan masturbasi. Daya khayalku langsung terbang membubung dalam nikmat elusan tangan sendiri. Aku membayangkan nikmat betapa Dik Linda begitu sesak mulutnya karena kontol gede Baim. Kubayangkan nikmatnya saat bibir Dik Linda menelan dan mengulum kontolnya. Kubayangkan pedih kulit kepalaku saat Baim menjambaki rambut kepala Dik Linda.

Setelah puas mendapatkan jilatan serta kuluman akhirnya Baim meraih lengan istriku untuk kembali duduk memunggungi dalam pangkuannya. Dik Linda dengan cepat melepasi sendiri rok bawahnya. Dalam pangkuan Baim dia membetulkan serta mengepas posisinya hingga kontol Baim persis di bawah bokongnya.

Tangan Dik Linda memegang erat batang kontol itu dan menuntun agar tepat mendongkrak lubang kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam.

Dengan menyibak sedikit tepian celana dalam itu akhirnya kemaluan gede milik Baim itu berhasil menemukan lubang vagina Dik Linda. Desah dan lenguh kedua orang yang asyik masyuk itu mengantarkan masuknya kontol ke lubang vagina mereka. Baim cepat memindahkan tangannya memeluki tubuh telanjang istriku yang membelakanginya. Hidungnya kembali nyungsep serta mengenyot-enyot ketiak dan buah dada Dik Linda. TIDAK KUAT IMAN JANGAN BUKA

Tangan-tangan Dik Linda nampak menggeliat ke atas dan berusaha meraih kepala Baim. Sementara ayunan telah langsung di mulai. Dik Linda menaik-turunkan pantatnya untuk memompakan kontol Baim ke lubang vaginanya. Sementara Baim dengan penuh kegatalannya menaik turunkan pantatnya menjemputi memek Dik Linda.

Itulah puncak perselingkuhan Dik Linda dengan Baim petugas Satpam kantorku. Genjotan yang terus nyambung dan bertubi mendekatkan saraf-sarah birahi mereka dan menggiring dera nafsunya menuju ejakulai Baim. Dan tak ayal pula orgasme Dik Linda telah berada di ambangnya.

Dengan riuh racau, desah dan rintihan keduanya akupun dengan pasti tergiring untuk lekas melepaskan spermaku. Aku mengkhayalkan seandainya sperma itu tumpah kemudian meleleh keluar dari bibir vagina istriku. Atau sperma itu tumpah muncrat-muncrat di mulut Dik Linda istriku. Khayal-khayalan itu mendongkrak syahwatku.

Dan akhirnya tanpa bisa ditahan Baim meremas buah dada ranum Dik Linda dengan kerasnya. Dan Dik Linda berteriak tertahan dilanda orgasmenya yang telah di ambang. Kedua orang berasyik masyuk ini tanpa hambatan melepaskan kontrolnya dan meraih puncak-puncak birahinya.

Nampak dari memek istriku Dik Linda ‘ndlewer’ mengalir cairan putih kental terbawa keluar masuk batang Kontol Baim. Mungkin berliter-liter. Sperma Baim seakan tak habisnya hingga melumuri lubang dan seluruh tepian memek Dik Linda.

Tiba-tiba birahiku cepat bangkit lagi saat melihat bagaimana seprma Baim ‘ndlewer’ dari vagina istriku. Betapa nikmatnya seandainya aku menjilati langsung sperma itu dari memek Dik Linda. Aku berpikir keras. Dan akhirnya dengan buru-buru dan tergetar aku bangkit menuju pintu. Aku menggedor-gedornya,

“Dik Lindaa.. Mas pulang niihh.. Dik Lindaa..”
Dor, dor, dorr.. Aku pukul-pukul daun pintu dan tak lama,
“Ah, Mas Gito, kok sudah pulang Mas. Ituu.. Ss.. Sii Baim baru saya suruh balik cepat ke kantor,” istriku membuka pintu, mungkin sekitar 3 atau 4 menit sesudah aku menggedor pintu.

Dan di belakangnya nampak Baim sedang mengepit bundel dokumen yang aku minta. Mereka berdua dengan cepat telah nampak berpakaian lengkap. Disamping juga nampak tegang ada yang kutandai, rambut Baim nampak belum nyisir, mungkin hanya ditarik dengan jari-jarinya dan pakaian Dik Linda nampak agak lusuh berantakan. Namun aku tidak memperlihatkan kecurigaanku sama sekali,     

“Iya, Man. Lekas kamu balik kantor. Nih aku tambahin uang lagi kamu cari taksi. Nih surat-surat serahkan sekretaris. Bilang bahwa anak buah Pak Jarwo akan mengambil siang ini. OK? Nanti aku nyusul,” Nada bicaraku ini langsung menghilangkan ketegangan mereka. Aku benar-benar menunjukkan bahwa sediktpun aku tidak khawatir atau curiga pada mereka berdua.

Namun begitu Baim balik ke kantor aku langsung menggelandang Dik Linda ke ranjang pengantin kami. Aku langsung tubruk dan menciumi istriku yang sangat kucintai ini. Pasti Dik Linda heran akan ulahku. Tak biasanya pulang kantor langsung merangsek begini padanya.

Aku buka setengah paksa pakaiannya dan aku langsung menenggelamkan mukaku ke buah dada dan ketiaknya. Aku menjilati dan menciuminya. Masih sangat terasa adanya bau ludah Baim pada tubuh Dik Linda. Hal itu justru semakin merangsang birahiku.

 -  Sesudah melepaskan rok Dik Linda tangan kananku langsung merabai kemaluannya. Aku langsung tangkap lengketan yang sangat banyak pada bibir dan lubang vaginanya itu. Amun yang aku pertanyakan justru,

“Aahh Dik Lindaa.. Cepet sekali naik birahinya ya.. Lihat nih.. Sudah becek banget,” seakan tahuku bahwa becekan itu adalah cairan birahinya. Dik Linda memandang aku dengan matanya yang ayu sambil mengangguk-angguk setuju akan omonganku.

Dan aku tak lagi sabar. Ciuman di ketiak dan buah dadaku merambat meluncur turun dan langsung melabuh ke wilayah selangkangannya. Tanpa ragu aku julurkan lidahku. Aku menjilati dan menyedoti selangkangannya. Kembali bau keringat Baim kurasakan pada selangkangan Dik Linda.

Dan akhirnya kudapatkan. Aku tergetar saat menyaksikan betapa menggelembung ranum memek istriku ini. Betapa jembut, bibir dan liang memek istriku belepotan oleh sperma Baim. Nampak gumpalan besar meleleh dari vagina Dik Linda. Sungguh sangat menggairahkan hasrat syahwatku. Aku mengenduskan hidung, menjulurkan lidahku dan mendekat.

Aku mulai menyedot dan menjilati sperma Baim itu. Kurasakan begitu kental dan legitnya sperma Satpam-ku yang terasa ada asin dan sikit pahit-pahit ini.

Kusedot lengket-lengket di jembutnya, di bibirnya. Dengan rasa penuh rakus kujilat hingga bersih yang meleleh dari kemaluan istriku Dik Linda.
Pada kesempatan itu aku juga berhasil meraih orgasme dan ejakulasiku. Dengan menjilati cairan kental sperma Baim di seputar memek Dik Linda istriku aku merapatkan serta menggoyang pompa menggesek-gesekkan kemaluanku pada betisnya.         

Dan akhirnya tak terbendung pula air maniku muncrat membasahi kasur dan betis yang sangat seksi ini. Aku langsung lunglai.

Aku tak sempat untuk melakukan penetrasi pada lubang vagina istriku karena mesti cepat balik ke kantor. Kutinggalkan Dik Linda tergolek telanjang di ranjang pengantin kami. Entah apa yang terpikir pada benak Dik Linda melihat ulahku ini.


Sebelumnya                                                                                                      Selanjutnya
PERSELINGKUHAN LINDA DAN SECURITY PERSELINGKUHAN LINDA DAN SECURITY Reviewed by K86Sport on Maret 12, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar